Setiap penulis, apalagi pemula pasti
pernah tiba-tiba merasa putus asa, kehilangan semangat dan sampai terbesit
keinginan untuk berhenti menulis. Hal seperti ini pernah saya alami sendiri
beberapa waktu lalu.
Alasannya macam-macam, mulai dari susah bagi
waktu, naskahnya sering ditolak redaksi, kehilangan ide, sampai hal-hal sepele,
seperti keasyikan nonton youtube, atau
drakor. Ini, nih yang bahaya. Hayo ngaku! Pernah, ‘kan begitu? Atau malah
sering?
Jika hal itu terjadi sekali, atau dua
kali itu adalah manusiawi, kok. Artinya, bisa dimaklumi saat hatimu dalam
kondisi yang nggak baik karena ada persoalan di dunia nyata dan butuh waktu
sejenak untuk fokus menyelesaikan masalah tersebut.
Masalahnya jadi tak biasa kalau seperti
itu terjadi berulang kali dan bahkan jadi kebiasaan yang susah dihilangkan lalu
berujung pada malas.
Lalu gimana caranya supaya tetap
semangat dan komitmen dalam menulis? Saya bagi sedikit tips biar selalu
bergairah menulis. Simak, yuk!
· Buat Deadline
Setiap kali
sedang menulis, berpikirlah jika Anda sedang mengikuti kompetisi, atau
perlombaan dan ada tanggal deadline-nya.
Langkah seperti
ini awalnya memang terasa berat, tapi lama-lama jika sudah terbiasa, justru akan
timbul rasa berdosa jika menulis melebihi tenggat waktu yang telah ditentukan
sebelumnya.
Jadi, jika sudah
memiliki deadline, seharusnya bisa dijadikan sebuah tantangan yang harus
dipecahkan, bukan dibiarkan berlalu begitu saja, atau malah sengaja
melanggarnya.
Saya sendiri
pernah membuktikannya dari awal menulis di tahun 2017. Awalnya saya diberikan tenggat
waktu oleh editor untuk merevisi naskah.
Lama kelamaan
saya terbiasa dengan deadline dan saya berusaha menerapkan hal baik
tersebut untuk jadwal menulis saya selanjutnya dan hasilnya memang membuat saya
disiplin.
Entah menulis
cerpen, puisi, artikel seperti saat ini, atau novel di Wattpad, atau ikut dalam
kompetisi. Jadi, membuat deadline setiap menulis wajib dicoba, iya.
· Ikuti Pelatihan Menulis
Di era yang
sudah sangat maju ini, perkembangan dunia digital juga sangat cepat. Berbagai media
sosial yang muncul di tengah-tengah masyarakat menjadikan segala informasi tersampaikan
dari satu orang ke yang lainnya dengan cepat.
Begitu juga
dengan dunia literasi yang mengikuti perkembangan zaman. Saat ini kelas menulis
secara online banyak diselenggarakan oleh para penulis, grup literasi hingga
penerbit-penerbit indie.
Kehadiran mereka
melahirkan banyak penulis-penulis baru yang tak bisa diremehkan. Sebagai generasi
millenial yang tak mau ketinggalan zaman, sudah seharusnya dapat mengikuti
perkembangan tersebut.
Belajar saat ini
bisa dilakukan di mana saja. Apabila telah memiliki tekad yang bulat untuk
terjun ke dunia literasi, ada baiknya jika mengikuti kelas menulis online untuk
menggali ilmu sebanyak-banyaknya dari para mentor.
Biasanya, kelas
menulis online akan diakhiri dengan pembuatan karya jenis antologi yang bisa
dijadikan tempat untuk memraktikkan ilmu yang sudah didapatkan selama
bergabung.
Saran saya,
ikutlah kelas menulis dan perdalam serta gali ilmu sebanyak-banyaknya dari
sana.
· Bergaul di Komunitas Penulis
Semua orang
pasti sudah tak asing lagi dengan pepatah: jika ingin mengetahui seseorang,
maka kenalilah sahabat dan orang-orang sekitarnya.
Yup, itu benar
adanya, sebab, pergaulan sangat penting membentuk kebiasaan hingga karakter
seseorang.
Contoh kecil saja,
orang yang awalnya benci lagu-lagu dangdut berbalik sangat menyukai karena
lingkungannya sering memutar musik bergenre dangdut. Tak berbeda halnya dengan
penulis.
Kalau seorang
penulis lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tukang gosip, maka waktu yang
seharusnya untuk menghasilkan sebuah karya justru terbuang sia-sia hanya untuk
bergosip yang tak perlu.
Berbeda halnya
jika seorang penulis berkumpul dengan penulis lainnya juga. Pasang surut
semangat menulis, timbul tenggelamnya sebuah ide kadang menjadikan penulis down.
Dengan berkumpul
di komunitas penulis, atau tempat yang tepat dan benar, maka saat kehilangan
semangat, teman-teman di komunitas pasti akan selalu mendukung dan memberikan
energi baru agar kembali bersemangat.
· Menulislah Setiap Hari
Sudah ikut kelas
kepenulisan, sudah bergabung di komunitas penulis, tapi nggak dipraktikkan sama
aja bohong. Jadi, inti dari menulis itu sendiri adalah PRAKTIK. Penulis-penulis terkenal pasti juga melakukan praktik ini
hingga sekarang.
Percuma ilmu
sebanyak apa pun jika tidak dipraktikkan. Dan jangan berharap apalagi berkhayal
jika menulis akan langsung bisa bagus tanpa praktik.
Oke, mungkin
sebagian orang terlahir dengan bakatnya, tapi bakat juga tak akan berkembang
jika tidak diasah. Jadi, agar selalu konsisten, maka menulislah setiap hari.
· Jangan Banyak Alasan
Kebanyakan
penulis alasannya adalah bad mood, nggak
ada waktu, atau mungkin ada alasan lain yang segunung. Tapi saya akan membahas
dua alasan itu saja.
-Bad Mood itu Alasan Klasik
Bicara bad mood kalau dituruti pasti akan
selalu bad mood. Jika hal ini terjadi
sekali saja sebagai alasan kemalasan tidak menulis, maka akan menjadi alasan
yang berkelanjutan. Ah, entar dulu ah, nunggu good mood.
Helllowww?
Kapan itu terjadi? Minggu depan? Bulan depan? Tahun depan? Atau bahkan nggak
akan terjadi sama sekali karena keburu malas.
Ya, nggak
apa-apa menunggu sampai terjadi good mood. Saat hal itu terjadi, maka
penulis yang lain sudah menyelesaikan novelnya, sementara kita hanya bisa mengucapkan
selamat sembari nangis dipojokan kamar menyesali semuanya.
-Nggak Punya Waktu, atau Nggak Bisa Atur Waktu?
Sebab kalau
bicara kesibukan, setiap orang memiliki kesibukan masing-masing. Tapi, lihatlah
mereka yang bisa menyelesaikan novelnya dengan baik. Mereka bukan orang
sembarangan, lho.
Punya tekad,
niat, komitmen, semangat, pintar bagi waktu, bahkan sampai memotong jam
tidurnya sekian jam demi menyelesaikan tulisan.
Orang-orang yang
berhasil adalah mereka yang mampu menaklukkan waktu dengan sebaik mungkin untuk
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Jadi, jangan jadikan nggak punya waktu
sebagai alasan.
· Ingat Tujuan
Awal Menulis
Hal terakhir
yang saya tekankan adalah tujuan kita menulis. Di luar sana ada ribuan naskah
sedang mengantre di meja redaksi. Naskah kita adalah bagian kecil dari ribuan
orang itu.
Di luar sana
banyak orang-orang berbakat yang tak pantang menyerah untuk membuat cerita yang
bagus setiap harinya. Lalu, kapan kita akan seperti mereka? Atau jadi bagian
dari mereka? Kapan waktunya adalah kita sendiri yang menentukan.
Saat malas
melanda, down, banyak alasan ini itu, dsb, ingat kembali tujuan awal
menulis. Untuk apa menjadi penulis? Apa yang semestinya dilakukan agar mimpi
itu menjadi kenyataan bukan sekadar angan? Pertanyaan itu hanya kita sendiri
yang bisa menjawabnya.
Mungkin itu saja
tips-tips dari saya, semoga tulisan ini bisa membakar semangat kita semua dalam
menulis.
Motivasi terbaik
itu datangnya dari diri sendiri bukan dari orang lain, jadi jangan hanya
mengharapkan keberuntungan saja, tapi terus berusaha melakukan yang terbaik. Walaupun
kadang hasilnya belum memuaskan, jangan menyerah.
Tuhan tahu waktu
yang tepat kapan kita menikmati panen dari benih yang sudah ditebar. Sebab,
tidak semua benih yang sudah ditebar akan tumbuh dengan baik. Ada yang gagal
dan ada yang berhasil, tapi tidak semuanya gagal.
Komentar
Posting Komentar